Seminar “PENINGKATAN PEMAHAMAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK DARI PERSPEKTIF PSIKOLOGI ANAK”

Senin, 13 April 2015

print this page
send email


Dalam rangka untuk menjalin komunikasi dengan Guru BK SMP se Kabupaten Sleman, SMA Negeri 1 Sleman menyelenggarakan seminar dengan tema “PENINGKATAN PEMAHAMAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK DARI PERSPEKTIF PSIKOLOGI ANAK”, mengingat peran penting Guru BK dalam pemberian rekomendasi untuk kelanjutan studi bagi bagi peserta didik kelas IX, sehingga diharapkan dengan silaturahmi / komunikasi yang terjalin antara Guru BK SMP dapat membantu siswa dalam menentukan pilihan jurusan pada jenjang pendidikan selanjutnya, baik di SMA maupun SMK. Seminar yang diadakan ini menjadi pembuka silaturahmi tersebut, diharapkan silaturahmi ini akan terus berlanjut, tidak berhenti sampai disini. Inilah harapan yang disampaikan Kepala SMA Negeri 1 Sleman dalam sambutannya pada seminar yang dilaksanakan Rabu, 08 April 2015 di Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Sleman, mulai pukul 08.00 WIB – selesai. Dihadiri 50 orang Guru BK SMP/Mts se Kabupaten Sleman.

Seminar menghadirkan pembicara utama, Shinta, S.Pd, M.Si, M.A, Direktur Bunda Cinta Psikologi Center Yogyakarta. Beliau adalah dosen, konsultan, trainer, motivator, dan penulis, dengan segudang kegiatan dan pengalaman, beliau memahami betul apa dan bagaimana memahami kepribadian anak. Menurutnya, masalah utama yang dihadapi anak adalah anak-anak yang tidak mudah diatur, pesatnya perkembangan zaman teknologi, minimnya peranserta orangtua, pemerintah yang berganti-ganti kebijakan, dan minimnya sarana dan prasarana. Olehkarenanya, menjadi Guru BK atau Konselor harus “digugu dan ditiru”, dapat menjadi model, dan mampu memancarkan energi positif, sehingga kehadirannya menjadi bermakna bagi peserta didik, baik secara fisik maupun pemikiran. “ Tidak mungkin punya anak-anak yang hebat kalau orangtuanya tidak hebat. Tidak mungkin punya murid-murid yang luar biasa kalau Gurunya tidak luar biasa.” Untuk dapat memahami siswa, guru harus mampu memahami siswa sebagai manusia secara utuh, sebagai remaja, dan adanya perbedaan individu (individual differences). Selanjutnya guru harus memahami kebutuhan-kebutuhan siswa, yaitu Kebutuhan didengarkan, kebutuhan loving dan touching, dan kebutuhan akan harga diri. Jika guru mampu melakukan semua itu, maka guru dapat memahami kepribadian peserta didik secara komprehensif. Seminar diakhiri dengan paparan dari Drs. H. Aminudin Najib, Pengawas Bimbingan dan Konseling SMA.

Download materi seminar

0 komentar:

Posting Komentar